Thursday, June 28, 2018

Khasiat Ageratum conyzoides (Wedusan)

Salam sejahtera semuanya.
Kali ini kami akan memberikan sedikit informasi mengenai tanaman Bandotan atau Wedusan yang nama ilmiahnya adalah Ageratum conyzoides. Tanaman ini sering dianggap sebagai gulma yang mengganggu. Padahal sebenarnya tanaman ini juga memiliki manfaat yang dapat membantu kita. Apalagi yang hobi melakukan hiking, jika tiba-tiba dalam perjalanan mendapatkan luka, maka bisa diobati dengan tanaman Wedusan ini. Dan yang harus diingat adalah, semua yang diciptakan oleh Allah pasti selalu bermanfaat bagi kita, tidak terkecuali gulma sekalipun. Mari kita simak penjelasannya.
Ageratum conyzoides memiliki banyak nama daerah. Ageratum biasa dikenal dengan nama Wedusan (Jawa), Babadotan (Sunda),  Dus bedusan (Madura), Rumput Balam (Pontianak), Billygoat-weed, Goat-weed, Cheek-weed, atau white-weed dalam bahasa Inggris. Ageratum ini dinamai Bandotan karena bau yang dikeluarkannya seperti bau dari kambing.

1.   Klasifikasi
Regnum           : Plantae
Divisio             : Spermatophyta
Subdivisio       : Angiospermae
Classis             : Dicotyledoneae
Ordo                : Asterales
Familia            : Asteraceae
Genus              : Ageratum
Species            : A. Conyzoides 
2.   Deskripsi Tanaman
Ageratum conyzoides L. berdasarkan habitatnya termasuk kedalam kelompok tanaman terrestrial (darat) yang dapat tumbuh di lingkungan yang beragam.
Ageratum conyzoides L. berasal dari Amerika tropis. Di Indonesia, Ageratum adalah tanaman liar dan lebih dikenal sebagai tanaman pengganggu (gulma) di kebun dan ladang. Tumbuhan ini, dapat ditemukan juga di pekarangan rumah, tepi jalan, dan sekitar saluran air pada ketinggian 1-2.100 m di atas permukaan laut (dpl). Habitusnya terna, batangnya tegak atau berbaring, berakar pada yang terkena tanah, akarnya tunggang, batang sering bercabang-cabang dengan sedikit rambut. Bunganya adalah bunga majemuk dan letaknya di ujung, termasuk bunga majemuk berkumpul 3 atau lebih yang tidak terbatas (inflorescentia rasemosa). Dengan ibu tangkai bercabang-cabang, dan bunga tidak terdapat pada ibu tangkainya. Termasuk dalam golongan malai rata (corymbus ramosus) yang keluar dari ujung tangkai (terminal) panjang bunga 6-8 mm. Tangkai bunga ini berambut. Bunga Ageratum conyzoides L. terdiri dari 60-75 bunga tabung yang semuanya terletak pada dasar bunga majemuk berbentuk cawan. Pada pangkal bunga majemuk terdapat daun-daun pembalut (involucrum).
Bunga Ageratum conyzoides L. adalah bunga berumah satu, artinya dalam satu bunga Ageratum conyzoides L. sudah terdapat alat kelamin jantan dan betinanya. Oleh karena itu, bunga Ageratum conyzoides L. juga termasuk kedalam bunga lengkap. Daunnya berseling atau berhadapan. Bangun daunnya bulat telur hingga menyerupai belah ketupat dengan pangkal agak menyerupai jantung. Bertepi beringgit atau bergerigi, kedua permukaan dari daun memiliki rambut dengan kelenjar pada sisi bawah. Bunganya memiliki mahkota berwarna putih atau ungu. Buah Ageratum termasuk buah kurung (Achenium) bersegi lima, berambut sisik lima, putih.
Gulma ini masuk ke Indonesia pada sekitaran tahun 1860 di Jawa, dan sekarang menyebar luas di seluruh Indonesia. Asalnya konon dari Meksiko. Termasuk ke dalam familia Asteraceae dan merupakan terna semusim.
 
3.   Khasiat Ageratum conyzoides
Wedusan ini memiliki kandungan minyak esensial, alkaloid, dan kumarin. Manfaatnya dapat digunakan sebagai obat luka (luar) dengan cara ditumbuk lalu dicampur dengan sedikit minyak goreng dan dioleskan ke bagian yang terluka. Heyne mengatakan bahwa cara penggunaan daun tumbuhan ini adalah dengan diremas-remas, lalu dicampurkan dengan kapur lalu dioleskan di luka yang masih segar. Rebusan air dari Ageratum bisa untuk meringankan sakit dada dan ekstrak daunnya untuk obat sakit panas. Akarnya yang ditumbuk dapat dioleskan di badan sebagai obat demam. Ageratum dapat digunakan sebagai obat cuci mata, sakit perut, penyembuh luka, dan untuk menyembuhkan patah tulang.
Namun, Ageratum tidak boleh terlalu sering digunakan, apalagi jika harus diminum. Karena selain bisa menjadi obat, Ageratum juga bisa menjadi racun karena memiliki kandungan alkaloid pirolizidina sehingga terkadang juga digunakan sebagai campuran bahan insektisida. Jadi, tidak boleh dikonsumsi berlebihan karena jika berlebihan akan dapat merusak fungsi hati.

No comments:

Post a Comment

Designed By