Kali ini kami akan memberikan sedikit
informasi mengenai tanaman Bandotan atau Wedusan yang nama ilmiahnya adalah Ageratum
conyzoides. Tanaman ini sering dianggap sebagai gulma yang mengganggu.
Padahal sebenarnya tanaman ini juga memiliki manfaat yang dapat membantu kita.
Apalagi yang hobi melakukan hiking, jika tiba-tiba dalam perjalanan
mendapatkan luka, maka bisa diobati dengan tanaman Wedusan ini. Dan yang harus
diingat adalah, semua yang diciptakan oleh Allah pasti selalu bermanfaat bagi
kita, tidak terkecuali gulma sekalipun. Mari kita simak penjelasannya.
Ageratum conyzoides
memiliki banyak nama daerah. Ageratum biasa dikenal dengan nama Wedusan
(Jawa), Babadotan (Sunda), Dus bedusan
(Madura), Rumput Balam (Pontianak), Billygoat-weed, Goat-weed, Cheek-weed, atau
white-weed dalam bahasa Inggris. Ageratum ini dinamai Bandotan karena
bau yang dikeluarkannya seperti bau dari kambing.
1.
Klasifikasi
Regnum : Plantae
Divisio :
Spermatophyta
Subdivisio :
Angiospermae
Classis :
Dicotyledoneae
Ordo :
Asterales
Familia :
Asteraceae
Genus : Ageratum
Species : A.
Conyzoides
2. Deskripsi Tanaman
2. Deskripsi Tanaman
Ageratum
conyzoides L. berdasarkan habitatnya termasuk
kedalam kelompok tanaman terrestrial (darat) yang dapat tumbuh di lingkungan
yang beragam.
Ageratum
conyzoides L. berasal dari Amerika tropis. Di
Indonesia, Ageratum adalah tanaman
liar dan lebih dikenal sebagai tanaman pengganggu (gulma) di kebun dan ladang.
Tumbuhan ini, dapat ditemukan juga di pekarangan rumah, tepi jalan, dan sekitar
saluran air pada ketinggian 1-2.100 m di atas permukaan laut (dpl). Habitusnya terna, batangnya tegak atau berbaring, berakar pada yang
terkena tanah, akarnya tunggang, batang sering bercabang-cabang dengan sedikit
rambut. Bunganya adalah bunga majemuk dan letaknya di ujung,
termasuk bunga majemuk berkumpul 3 atau lebih yang tidak terbatas (inflorescentia rasemosa). Dengan ibu
tangkai bercabang-cabang, dan bunga tidak terdapat pada ibu tangkainya.
Termasuk dalam golongan malai rata (corymbus
ramosus) yang keluar dari ujung tangkai (terminal) panjang bunga 6-8 mm.
Tangkai bunga ini berambut. Bunga Ageratum
conyzoides L. terdiri dari 60-75 bunga tabung yang semuanya terletak pada
dasar bunga majemuk berbentuk cawan. Pada pangkal bunga majemuk terdapat
daun-daun pembalut (involucrum).
Bunga Ageratum conyzoides L. adalah bunga
berumah satu, artinya dalam satu bunga Ageratum
conyzoides L. sudah terdapat alat kelamin jantan dan betinanya. Oleh karena
itu, bunga Ageratum conyzoides L.
juga termasuk kedalam bunga lengkap. Daunnya
berseling atau berhadapan. Bangun daunnya bulat telur hingga menyerupai belah
ketupat dengan pangkal agak menyerupai jantung. Bertepi beringgit atau
bergerigi, kedua permukaan dari daun memiliki rambut dengan kelenjar pada sisi
bawah. Bunganya memiliki mahkota berwarna putih atau ungu. Buah Ageratum
termasuk buah kurung (Achenium) bersegi lima, berambut sisik lima, putih.
Gulma ini masuk ke Indonesia pada sekitaran tahun 1860 di Jawa, dan
sekarang menyebar luas di seluruh Indonesia. Asalnya konon dari Meksiko.
Termasuk ke dalam familia Asteraceae dan merupakan terna semusim.
3.
Khasiat Ageratum conyzoides
Wedusan ini memiliki kandungan minyak esensial, alkaloid, dan
kumarin. Manfaatnya dapat digunakan sebagai obat luka (luar) dengan cara
ditumbuk lalu dicampur dengan sedikit minyak goreng dan dioleskan ke bagian
yang terluka. Heyne mengatakan bahwa cara penggunaan daun tumbuhan ini adalah
dengan diremas-remas, lalu dicampurkan dengan kapur lalu dioleskan di luka yang
masih segar. Rebusan air dari Ageratum bisa untuk meringankan sakit dada dan
ekstrak daunnya untuk obat sakit panas. Akarnya yang ditumbuk dapat dioleskan di
badan sebagai obat demam. Ageratum dapat digunakan sebagai obat cuci mata,
sakit perut, penyembuh luka, dan untuk menyembuhkan patah tulang.
Namun, Ageratum tidak boleh terlalu sering digunakan, apalagi jika
harus diminum. Karena selain bisa menjadi obat, Ageratum juga bisa menjadi
racun karena memiliki kandungan alkaloid pirolizidina sehingga terkadang juga
digunakan sebagai campuran bahan insektisida. Jadi, tidak boleh dikonsumsi
berlebihan karena jika berlebihan akan dapat merusak fungsi hati.
No comments:
Post a Comment